Suara-ntt.com, Kupang-Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) meminta seluruh kepala daerah se-NTT untuk mempermudah atau tidak berbelit-belit dalam proses perizinan investasi yang diajukan para pengusaha yang ingin berinvestasi di daerah ini.
“Tidak mungkin kita mau bertumbuh dengan APBD saja maka saya minta seluruh kepala daerah untuk desain investasi dengan baik untuk sampai ada investor datang ke NTT dan proses perizinanya jangan lama dan berbelit-belit,” katanya pada Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Tahun Anggaran 2022 Kepada Perwakilan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Satuan Kerja dan Bupati/Wali Kota di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur di aula Rumah Jabatan Gubernur NTT pada Kamis, 2 Desember 2021.
Gubernur mengatakan, dalam mewujudkan pembangunan daerah selain melalui APBD juga harus dengan dukungan investor.
“Services publiknya harus baik kita selesaikan dengan cepat”ungkapnya.
Kegiatan tersebut dihadiri Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Wakil Gubernur Josef Nae Soi, Ketua DPRD NTT Emi Nomleni, Sekretaris Daerah NTT Benediktus Polo Maing dan juga para undangan lainnya.
Dalam kesempatan dia juga meminta kepada para Bupati dan Wali Kota untuk mempercepat vaksinasi, penanganan stunting, dan juga terkait dengan perizinan bagi para investor.
“Dalam momentum ini kita sungguh ingin membangun NTT untuk tahun 2022 dan juga ada beberapa isu besar dengan isu kesehatan dengan adanya pandemi COVID-19 masih menjadi sesuatu yang perlu kita antisipasi. Saya yakin bila vaksinasi kita bisa menjadi 80 persen maka itu artinya herd immunity dan daya tahan masyarakat kita sudah baik. Saya juga sudah koordinasikan dengan Sekda dan beberapa OPD bahwa mulai tanggal 21 Desember hingga 3 Januari 2022 itu seluruh daerah di NTT kita nyatakan level 3 untuk antisipasi penyebaran COVID,” jelas Gubernur.
“Adapun juga penanganan malaria harus kita tingkatkan terutama di daerah Sumba. Kita ini bangga dengan pariwisata daerah kita dan jangan sampai pengunjung datang dan terganggu dengan wabah penyakit ini. Saya harapkan Bupati Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat Daya, dan Sumba Barat untuk serius urus masalah ini,” tambahnya.
Selain itu dia juga meminta seluruh Bupati dan Wali Kota untuk berusaha maksimal dalam menekan angka stunting. “Awal saya jadi Gubernur itu stunting di NTT berada pada di angka 42 persen dan kini sudah di 20,90 persen. Stunting ini juga jadi perhatian serius Bapak Presiden dan beliau mau stunting NTT berada pada angka 14 persen di tahun 2024. Harus kita seriusi dengan benar masalah stunting ini dan usahakan jangan ada lagi anak yang terlahir stunting pada tahun depan 2022 ini. Kita bermimpi untuk generasi menciptakan kita generasi hebat, sehat, kuat dan pintar,”bebernya.
“Saya juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten TTU dalam hal ini Bupati serta Wakil Bupati dan jajarannya dalam proses APBD tahun ini. Saya lihat Kabupaten TTU ini yang terbaik untuk seluruh proses APBD tahun 2021 ini”.
“Saya juga senang pembangunan garam kita di Kabupaten Kupang sudah baik terima kasih untuk Bupati Kupang dan juga untuk Bupati Rote Ndao yang sudah turut membangun kawasan Mulut Seribu dan juga membangun budidaya lobster,” tambah Gubernur. (HT)