Suara-ntt.com, Kupang-Berdasarkan data yang dipaparkan oleh Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi hampir seluruh wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami cuaca ekstrem.
“Untuk NTT hampir seluruh kabupaten/kota berpotensi mengalami cuaca ekstrem,” kata Agung dalam jumpa pers di Lantai I Kantor Gubernur NTT pada Kamis, 29 Desember 2022.
Agung mengatakan, cuaca ekstrem melanda hampir seluruh wilayah di Indonesia terutama Jabotabek dan NTT. Dan cuaca ekstrem tersebut telah berlangsung dari tanggal 24, 29,30 dan 31 Desember 2022. Kemudian tanggal 1 dan 2 Januari 2023.
“Kita merasakan dampak dari cuaca ekstrem itu,”ungkapnya.
Dikatakan, puncak musim penghujan akan terjadi di bulan Desember 2022 dan Januari 2023. Dan berdasarkan perkiraan dari BMKG potensi hujan dengan intensitas ringan hingga berat masih berpotensi di seluruh wilayah NTT.
Dijelaskan, hampir seluruh wilayah di NTT berpotensi cuaca ekstrem dan tinggi gelombang 1-3 meter akan terjadi di Sabu Raijua, Selatan Kupang dan Rote Ndao.
Kemudian pada tanggal 31 Desember 2022 yang perlu diwaspadai karena akan terjadi cuaca ekstrem dengan tinggi gelombang 5-6 meter. Dan itu terjadi di Samudra Hindia, Selatan Sumba dan Sabu Raijua sehingga sangat berbahaya untuk pelayaran.
Lebih lanjut kata dia, pada tanggal 1 dan 2 Januari 2023 masyarakat diminta untuk waspada apalagi yang beraktivitas di pesisir pantai karena saat itu tinggi gelombang mencapai 3-6 meter. (Hiro Tuames)