Suara-ntt.com, Kupang-Mario Velixianus Lengi Lado adalah seorang disabilitas yang tidak bisa mendengar alias tuli. Namun semangat juangnya begitu tinggi terutama bagi para kaum disabilitas di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dirinya ingin menciptakan lapangan pekerjaan bagi teman-teman sekomunitas yakni tuli dan bisu agar semua memiliki kesempatan untuk bekerja.
Mario adalah Ketua Komunitas Tuli Kupang (KTK), sekaligus sebagai salah satu peserta sertifikasi Barista Bandung, Alumni Universitas Mercu Buana, menunjukan keahlihanya dalam meracik kopi.
Barista Muda dan semangat ini, melalui juru bicara isyarat, Ike Beuty Mauboi mengisahkan perjalanan awal sampai diutus ke Bandung, yang mana awalnya Mario merasa tidak PD karena tidak bisa bicara dan juga tuli. Tetapi Mario tetap bersemangat untuk bagaimana caranya bisa memiliki usaha. Karena punya keinginan yang sangat mulia untuk menjadikan usaha kopi sebagai lapangan pekerjaan untuk teman-teman Tuli dan Bisu.
Motivasi itu yang membuatnya sangat menginginkan membuka usaha cafe kopi karena ayahnya sangat menyukai kopi Flores.
“Dan saya ingin menciptakan lapangan pekerjaan untuk teman-teman Tuli dan Bisu, sehingga kami semua memiliki kesempatan untuk bekerja,” kata Juru Bahasa Isyarat (JBI), Ike Beuty Mauboi saat diwawancarai wartawan di Laboratorium Dekranasda NTT pada Jumat, 21 Januari 2022.
Meskipun memiliki kekurangan sebagai difabel tak membuat Mario pantang menyerah atau berkecil hati untuk tetap mengejar impian dan tekadnya agar dapat menyelamatkan keterpurukan nasib dari teman-teman Tuli dan Buta yang sulit memiliki pekerjaan di masa sekarang ini.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Bunda Julie Laiskodat yang telah mendukung saya dan 6 orang teman lainnya untuk mengikuti sertifikasi barista di Bandung, ini kesempatan berharga untuk saya,”ungkap Alumni STIK Emanuel Bandung ini.
“Saya ingin membuka usaha ditempat umum, sehingga teman-teman Tuli, mempunyai usaha kopi, walaupun teman-teman tuli tidak bisa mendengar, tidak bisa bicara tetapi memiliki potensi dan bisa mempunyai pekerjaan,” tambah Juru Bahasa Isyarat (JBI) ini.
Ketua Dekranasda Provinsi NTT, Bunda Julie Laiskodat yang sempat melakukan video call via whatsaApp mengungungkapkan, Barista Tuli Mario harus diekspos bukan karena kekurangannya tetapi kelebihannya.
Bunda Julie menjelaskan, salah satu bentuk dukungan terhadap program Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat di bidang Pariwisata Bunda ingin kopi menjadi salah satu minuman unggulan untuk pariwisata NTT.
“Laboratorium kopi ini, mendukung salah satu program pak gubernur dibidang pariwisata, sehingga menjadikan salah satu unggulan adalah kopi kita”, jelasnya.
Lebih lanjut kata dia, beberapa bulan yang lalu, dirinya mengutus 7 orang untuk pergi ke Bandung selama 2 minggu.
“Dan tujuh orang ini juga sudah tersertifikasi, dan ada yang sudah saya utus ke Ende untuk bisa melahirkan teman-teman muda yang memiliki semangat yang sama.
“Dan salah satu dari tujuh orang itu adalah Mario Lado, pada saat diwawancarai jawaban Mario sangat menggugah hati saya untuk mengirim Mario sebagai salah satu peserta, karena Mario memiliki potensi dan semangat yang tinggi bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi ingin memotifasi teman- teman tuli dan bisu agar dapat memiliki pekerjaan.
Bunda berharap, dengan semangat dan kecekatan Mario ini dapat memotivasi anak-anak yang lain diseluruh NTT.
“Siapapun kita selama mereka masih mendapat kesempatan yang sama, dan saya berharap semangatnya Mario bisa memotivasi anak-anak muda yang lain di NTT,”pungkasnya. (HT)