Seorang Frater di Kupang, Nekat Akhiri Hidupnya di Pohon Kedondong

oleh -164 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Seorang Frater yang diketahui bernama Karlos Kebo kini tengah hidup membiara di OCD-Karmel Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dahan pohon kedondong.

Karlos ditemukan tewas gantung diri dengan memakai baju biru dan celana olahraga berwarna hitam di samping Gereja Kapela Biara Carmel Sanjuan Kupang, RT 13 B, RW 04, Dusun 02, Desa Penfui Timur Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang, Minggu (07/03/2021) pagi.

Dalam rilis kepolisian yang diperoleh dari Kapolsek Kupang Tengah, Ipda Elpidus Kono Feka, S. Sos mengatakan, pada pukul 06.00 WITA ditemukan jasad seorang laki- laki dengan posisi tergantung di dahan pohon kedondong di samping Gereja Kapela Sanjuan. Gereja tersebut berada di lingkungan Biara Carmel Sanjuan Kupang, Desa Penfui Timur Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang.

Identitas korban diketahui bernama Karlos Kebo umur 24 tahun berstatus Mahasiswa.

Kronologis Kejadian

Pada pukul 06.00 wita komunitas OCD sedang melangsungkan Misa di Gereja Kapela Sanjuan.

“Karena suhu yang panas di dalam ruangan Gereja sehingga saksi membuka jendela Gereja dan saksi melihat Korban sudah tergantung di Pohon Kadondong yang berada di samping Gereja dengan jarak kurang lebih 50 m. Kemuadian saksi bersama-sama teman frater keluar dari gereja dan melihat jasad korban yang tergantung di Pohon Kedondong. Atas kejadian tersebut saksi dua langsung bergerak menuju Polsek Kupang Tengah untuk melaporkan kejadian dimaksud,” jelasnya.

Setelah menerima laporan, jelas Elpidus, pihak kepolisian bertindak dan bergerak cepat mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP oleh Tim Ident Polres Kupang

”Kami pun melaporkan kepada Kapolres Kupang untuk berkoordinasi dengan pihak Puskesmas Tarus untuk dilakukan pemeriksaan luar terkait penyebab kematian almarhum,” terang Elpidus dalam tulisannya.

Dari hasil pemeriksaan luar di tubuh korban oleh dr. Judith W. P. Hamblet salah seorang tim medis dari Puskesmas Tarus, jelasnya, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dan murni yang bersangkutan gantung diri.

Untuk lebih akurat, ujar Elpidus, jenazah korban sudah kami dorong ke RS Bhayangkara untuk dapat di pastikan penyebab kematian.

“Jenazah korban sudah kami dorong ke RS Bhayangkara untuk dapat dipastikan penyebab kematian. Untuk penyebab kenapa korban gantung diri sementara masih dalam tahap penyelidikan,”ujarnya.

Keluarga juga, tambahnya, telah membuat surat pernyataan penolakan untuk dilakukan pemeriksaan dalam jenazah/otopsi yang ditandatangani oleh yang mewakili keluarga bapak Urbanus Gelu, S. Sos. (HT)