Site icon Suara NTT

Seorang Warga Belu Akui dengan Beternak Ayam Kini Hidupnya Berubah

Suara-ntt.com, Atambua-Seorang warga kampung Ainiba, Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak atas nama Ignas yang mengaku kehidupannya mulai mengalami perubahan, termasuk ekonomi keluarga, setelah menjalin kemitraan dengan PT PT Mitra Sinar Jaya (MSJ) dengan betenak ayam.

“Bisa lihat sendiri perbedaan kehidupan saya yang dulu dan sekarang,” kata Ignas saat didatangi Tim MSJ pada Kamis, 19 Januari 2023.

Ignas mengaku dirinya merupakan ketua kelompok tani di wilayah tersebut yang ditawari untuk berkebun dengan bantuan bibit dari program pemerintah daerah. Namun dia memilih untuk beternak ayam bekerjasama dengan PT MSJ.

“Saya ketua kelomlok tani, tapi saya pilih kerja ayam. Ayam kerja, pasar ada,” ujarnya.

Awalnya Ignas hanya miliki satu kandang ayam dengan kapasitas 4 ribu ekor, namun kini berkembang menjadi dua kadang. “Ada rencana mau tambah kandang, tapi ada kebutuhan keluarga dan anak sekolah,” ujarnya.

Sama halnya dengan Ignas, peternak lainnya, Yonis yang sudah membangun kemitraan dengan PT MSJ selama 9 tahun. “Saya sudah 9 tahun kerja ayam ini. Dulu tidak ada kerja, hanya duduk minum mabok saja,” katanya.

Yonis hanya miliki satu kandang dengan kapasitas 2.500 ekor. Dalam setahun Yonis bisa menanen ayam pedagingnya sebanyak 6 kali atau sekitar 15 ribu ekor. Sehingga Yonis telah memproduksi ayam pedaging PT MSJ sebanyak 135 ribu ekor selama 9 tahun.

“Hanya satu kali saja yang gagal panen, karena cuaca yang panas,”pintanya.

Dia mengaku keuntungan dari beternak ayam ini sangat membantu ekonomi keluarga dan pendidikan anak, sehingga kedepan berencana untuk menambah kandang ayamnya.

Dia berharap mitra PT MSJ tidak angkat kaki dari Atambua, karena mereka selalu mendapat teror dari pedagang lainnya.

Adapun Eduardus Atuwea, 62 tahun, peternak ayam petelur di Desa Leontolu, Kecamatan Raimanuk, Kabuapten Belu mengaku panen telur sempat mengalami penurunan dratis saat dihantam badai Seroja tahun lalu.

“Sebelumnya panen telur bisa mencapai 90 persen. Namun setelah badai turun hingga 40 persen. Sekarang baru naik lagi ke 70 persen,” katanya.

Hasil panen ayam petelurnya didistribusikan ke wilayah Belu, TTU dan Kota Kupang. Ada juga permintaan dari Timor Leste sebanyak 50 ton.

“Kupang minta tapi tidak stoknya tidak cukup. Dari Timor Leste juga pernah minta cuma dalam jumlah yang sangat besar sekali yaki satu bulan 50 ton jadi kita tidak mampu untuk layani,”urainya.

Kerjasama kemitraan Eduardus dan PT MSJ berupa produk charoen pokphand bibit ayam petelur seperti yang ada sekarang ini jenis bibitnya CP909, serta pakan ayam petelur.

CEO PT MSJ, Patris Lali Wolo mengatakan sistem kemitraan yang dibangun ini untuk membantu warga meningkatkan ekonomi keluarga serta membuka lapangan kerja baru.

“Peningkatan ekonomi dan pembukaan lapangan kerja bagi warga. Tidak sekolah juga bisa kami bantu dengan sistem kemitraan,” tandasnya.

Untuk sistem kemitraan PT Mitra Sinar Jaya (MSJ) yang telah digalakan di sejumlah daerah di NTT dalam bidang peternakan ayam terus mengalami peningkatan. Seperti di Kabupaten Belu, NTT, peternak sudah mulai merasakan manfaat dari sistem kemitraan tersebut. (HT)

Exit mobile version