Suara-ntt.com, Kupang-Pihak Sekolah Menengah Atas (SMA) Katolik Giovani Kupang mengapresiasi kegiatan vaksinasi dari Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi NTT.
Kegiatan vaksinasi itu merupakan bekerjasama dengan TP PKK Provinsi NTT berdasarkan surat dari SMAK Giovani Kupang yang dikirim kepada Ketua TP PKK Provinsi NTT, Julie Sutrisno Laiskodat.
“Hari ini dilakukan kegiatan vaksin di SMAK Giovani Kupang dengan kuota 150 orang. Kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan dibuka oleh Wakil Ketua TP PKK Provinsi NTT, Maria Fransisca Djogo. Dengan harapan ke depan kita sudah bisa melakukan kegiatan belajar tatap muka secara terbatas,” kata Kepala SMA Katolik Giovani Kupang, RD. Stefanus Mau kepada wartawan di ruang kerjanya pada Senin, 13 September 2021.
Romo Stef mengatakan, sampai saat ini SMAK Giovani Kupang sudah 80 persen melakukan vaksinasi baik itu tenaga guru, pegawai maupun siswa-siswi. Dan tinggal beberapa siswa karena alasan kesehatan dan lain sebagainya yang belum vaksin.
Dikatakan, pihak sekolah memberikan apresiasi kepada TP PKK Provinsi NTT dalam membantu memperlancar kegiatan vaksinasi ini. Dalam kesempatan itu Wakil Ketua PKK Provinsi NTT juga memberi apresiasi kepada SMAK Giovani atas inisiatif dilaksanakan kegiatan vaksin tersebut.
“Dan ini merupakan suatu dukungan kepada pemerintah dan mempercepat kegiatan vaksinasi di sekolah sehingga kegiatan tatap muka secara terbatas sudah bisa kita dilakukan,”ungkapnya.
SMAK Giovani Kupang kata dia, rencananya akan melakukan kegiatan belajar tatap muka secara terbatas pada tanggal 20 September 2021 mendatang. “Dan tadi pak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi meminta agar SMAK Giovani Kupang untuk melakukan kegiatan belajar tatap muka secara terbatas. Dan pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mendukung kegiatan tersebut,”ujarnya.
Dijelaskan, para orangtua mengharapkan dilakukan kegiatan pembelajaran tatap muka secara terbatas karena hampir dua tahun ini melakukan pelajaran secara online. Dengan demikian, pihaknya fokuskan untuk siswa-siswi kelas X, XI dan XII.
“Jika kondisi dimungkinkan maka kelas X, XI dan XII bisa melakukan kegiatan belajar tatap muka secara terbatas,”pintanya.
Lebih lanjut kata dia, jumlah keseluruhan siswa-siswi di SMAK Giovani Kupang berjumlah 970-an orang kemudian jumlah guru dan pegawai sebanyak 97 orang.
Dijelaskan dalam kegiatan belajar tatap muka terbatas minimal satu kelas 15 sampi 20 orang dan tidak ada jam istirahat. Sebelum COVID-19 satu kelas jumlah siswanya 30 orang. Untuk satu pelajaran hanya berlangsung selama 35 menit dan proses pembelajaran akan dilakukan pada pagi hari. Pengaturannya adalah kelas X dilakukan satu minggu, kelas XI satu minggu dan kelas XII satu minggu sehingga bisa dilakukan dengan baik.
Kemudian Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT juga meminta pers untuk mensosialisasikan dan mempublikasikan kegiatan ini agar masyarakat tahu dan tidak panik.
Dan perlu diketahui bahwa salah satu syarat untuk dilakukan kegiatan pembelajaran tatap muka secara terbatas bagi siswa-siswi yang sudah divaksin.
“Ini merupakan vaksin pertama bagi siswa-siswi sementara para guru dan pegawai sudah vaksin tahap pertama dan kedua. Pada dasarnya orangtua mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka secara terbatas namun yang terpenting anak-anak sudah divaksin sehingga memberikan kenyaman bagi anak-anak dan orangtua,”pungkasnya. (Hiro Tuames)