Suara-NTT com, Kupang-Utusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Sonny Keraf, menegaskan ketidaksetujuannya terhadap pelesetan “nasib tidak tentu” yang kerap dilekatkan pada Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal itu disampaikan dalam pidato politiknya di acara kampanye akbar pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur NTT periode 2024-2029, Yohanis Fransiskus Lema dan Jane Natalia Suryanto atau “Paket Ansy-Jane,” di lapangan Sitarda Lasiana, Kupang pada Sabtu (2/11/2024) sore.
Sonny menyatakan keyakinannya bahwa NTT memiliki kekayaan alam yang besar, namun belum dikelola dengan optimal.
“Selama ini NTT dipelesetkan dengan istilah nasib tidak tentu, dan saya tidak setuju dengan istilah itu,” ujar Sonny. “NTT bukan miskin, NTT itu kaya. Selama ini hanya salah diurus oleh pemimpinnya. Untuk itu, butuh anak muda dan pemimpin energik seperti Ansy-Jane untuk memajukan NTT,” tegasnya di hadapan ribuan warga yang hadir.
Sonny menyoroti kekayaan sektor pariwisata NTT yang belum tergarap dengan maksimal, meski memiliki destinasi populer seperti Labuan Bajo hingga Alor. Menurutnya, dengan potensi alam dan budaya yang luar biasa, pariwisata dapat menjadi pilar pembangunan. Namun, untuk itu, perlu disiapkan sumber daya manusia yang kompeten, terutama anak-anak muda, untuk mendukung industri pariwisata.
“NTT kaya akan tenun, kuliner khas, serta kekayaan laut dan perikanan yang harus kita kelola dengan baik,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya pemanfaatan potensi perkebunan seperti Kopi Bajawa, Kopi Flores, coklat, kemiri, dan vanili.
Sonny menambahkan bahwa pendidikan menjadi syarat utama kemajuan NTT. Dia mengingatkan bahwa dulu NTT dikenal sebagai penghasil tenaga pendidik andal yang dikirim ke berbagai wilayah Indonesia. Namun, kini NTT tertinggal dalam pendidikan. Untuk itu, perbaikan mutu pendidikan adalah hal mendesak yang perlu diwujudkan oleh pemimpin seperti Ansy-Jane.
Selain itu, Sonny juga menyinggung pentingnya percepatan birokrasi dalam perizinan guna menarik investasi. Menurutnya, NTT membutuhkan pemimpin dengan pemahaman bisnis, yang mampu mendatangkan investor untuk memanfaatkan potensi daerah secara optimal.
Ia menilai bahwa kehadiran Jane Natalia Suryanto dengan pengalaman dan kapasitas bisnisnya dapat membawa angin segar bagi pembangunan ekonomi NTT.
“Dengan kepemimpinan Ansy-Jane, kita bangun NTT menjadi ‘Nikmat Tiada Tara’. Ini saatnya NTT bangkit dengan anak muda yang memiliki visi dan kemampuan,” pungkas Sonny. ***