Stunting jadi Ancaman dan Mimpi Buruk bagi Masyarakat NTT

oleh -158 Dilihat

Suara-ntt.com, Kalabahi-Stunting menjadi ancaman dan mimpi buruk bagi masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT). Pasalnya hingga saat ini angka stunting di NTT masih berada diangka 22 persen secara nasional. Dengan demikian diharapkan penanganan stunting di NTT, harus dikerjakan secara kolaborasi.

“Di sektor kesehatan, masalah serius yang kita hadapi yaitu Kematian Ibu dan Anak, akan tetapi untuk mewujudkan generasi emas di 2045, stunting juga menjadi masalah serius dan memberikan dampak buruk bagi kita di Nusa Tenggara Timur” kata Gubernur Viktor ketika mengunjungi Polisi Sektor (Polsek) Alor Barat Daya pada Jumat, 10 Juni 2022.

“Hari ini kita berada di angka 22 persen secara nasional, sehingga kita harapkan, penanganan stunting di Nusa Tenggara Timur, harus dikerjakan secara kolaborasi,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu Gubernur NTT meninjau kegiatan Inovasi yang digagas Kapolsek Alor Barat Daya, Iptu. Jeane Skala yaitu Orang Tua Asuh Anak Stunting dan Pojok Baca.

Gubernur mengungkapkan bahwa dalam mewujudkan generasi emas di 2045, tentunya stunting menjadi masalah bersama dan harus dikerjakan dengan cara kolaborasi. (HT)