Site icon Suara NTT

Tarik Nomor Urut Satu, Paket Ansy-Jane Bilang Satu Hati, Kerja Nyata untuk NTT Manyala

Suara-ntt.com, Kupang-Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema)-Jane Natalia Suryanto (Paket Ansy-Jane) resmi mendapatkan nomor urut 1 dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) NTT 2024.

Pengundian nomor urut pasangan calon dilakukan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi NTT pada Senin, 23 September 2024 sore.

Setelah proses pengundian selesai, diumumkan bahwa pasangan calon Yohanis Fransiskus Lema-Jane Natalia Suryanto (Paket Ansy-Jane) mendapat nomor urut 1 (satu) lalu pasangan Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma (Melki-Johni) mendapatkan nomor urut 2 (dua) sementara pasangan Simon Petrus Kamlasi dan Adrianus Garu (SPK-AG) mendapatkan nomor urut 3 (tiga).

Nomor urut tersebut akan menjadi simbol yang mewakili masing-masing pasangan calon selama masa kampanye hingga hari pemungutan suara nanti.

Pemilihan nomor urut tidak hanya memiliki arti administratif, tetapi juga menjadi bagian penting dalam strategi kampanye untuk meningkatkan popularitas dan daya tarik di mata masyarakat.

Pasangan calon Gubernur NTT, Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) nomor urut (1) satu menyampaikan terima kasih Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas kemurahan-Mu. “Kami mohon Tuhan ada terus bersama kami. Karena kami merasa yakin dan percaya bahwa kami mampu membangun NTT ini karena kasih dan tuntunan-Mu. Terima Tuhan Yesus… Terima kasih Bunda Maria. Ansy kuat disini karena doa Bunda Maria,”kata Ansy

Ansy menyebut nomor urut satu melambangkan satu hati, kerja nyata untuk NTT Manyala. Kemudian nomor urut satu juga satu-satunya pasangan calon yang ada perempuan. Ini merupakan wujud dan penghormatan yang begitu tinggi seorang Ansy Lema kepada kaum perempuan di Nusa Tenggara Timur ini.

“Saya ingat kata-kata pendiri negeri ini Bung Karno yang mengatakan bahwa perempuan dan laki-laki tidak bisa dilihat sebagai dua tetapi harus dilihat sebagai sepasang. Ibarat sepasang burung rajawali yang bisa terbang tinggi mengangkasa,”ungkap mantan jurus bicara Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ini.

“Kami hadir disini sebagai mitra sejajar perempuan dan laki-laki untuk memberi hati kami untuk bisa membuat NTT ini maju,” ucapnya disambut tepuk tangan dan terikan dari simpatisan serta relawan yang hadir.

“Tentu semua ini membutuhkan persatuan rakyat NTT. Kita harus bersatu ada kaka Johni, ada adik Melki, ada bung SPK, dan ada Karaeng Andre kita bersatu untuk NTT Manyala,”tambahnya.

Diirnya ingin kontestasi ini menjadi yang bermutu dan bermartabat. Dimana kontestasi ini harus diisi dengan perlombaan atau pertandingan ide dan gagasan prihal bagaimana mengasilkan solusi bagi kamajuan provinsi ini.

Kemudian lanjutnya ini merupakan  kesempatan bagi rakyat untuk melihat rekam jejak masing-masing pasangan calon.

“Karena hari ini (Senin, 23/09/24) semua orang bisa bicara kecap nomor satu tetapi itu harus dibenturkan dengan kenyataan bagaimana melihat dari masing-masing calon ini,”bebernya.

Berikut lima program NTT Manyala dari Paslon Ansy-Jane antara lain;

Pertama, NTT bersih melayani dimana penekanannya adalah birokrat yang tertib, profesional yang berorientasi pada pelayanan publik prima.

Kedua, kami punya NTT sehat, cerdas dan sejahtera berkepribadian. Penekanannya pada aspek pembangunan kualitas SDM pada aspek kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.

Ketiga, NTT maju yakni mewujudkan nelayan, tani dan ternak yang maju, UMKM yang mandiri dan berdaya saing serta pariwisata juara berbasis komunitas.

Keempat, NTT Pertiwi yakni ibu, mama dan mewujudkan perempuan yang berdaya dan sejahtera. Mama tolong mama, mama bantu mama.

Kelima, NTT terkoneksi yakni membangun infrastruktur darat,  laut, dan udara sebagai urat nadi pertumbuhan ekonomi NTT.

Lebih lanjut kata dia, Ansy-Jane datang untuk memberi hati bagi NTT ke depan. “Kita hadir untuk memberi bukti bahwa anak-anak NTT mampu menghadirkan kualitas demokrasi yang sungguh bermutu dan bermartabat,”beber mantan anggota DPR RI dari Fraksi PDIP ini.***

Exit mobile version