Terispirasi dengan Verry Guru, Bung Hendro Teme Menulis Buku Mutiara dari Flobamorratass

oleh -144 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Tak dipungkiri bahwa menulis sebuah buku tidaklah mudah. Banyak tantangan yang dihadapi terutama dalam menentukan diksi yang tepat dan benar.

Semua itu bisa berjalan dengan baik jika ada kemauan dan ketekunan seorang penulis dalam merangkainya.

Seperti yang dilakukan penulis Yohanes A. R. Teme atau biasa disapa dengan Bung Hendro Teme. Beliau berani mengambil segala resiko dan memulai menulis sebuah buku. Dan karya perdananya adalah Buku Mutiara dari Flobamorratass (Aneka Legenda Dogeng Masyarakat NTT).

Bung Hendro mengakui dirinya terinspirasi dan termotivasi dengan sosok Verry Guru yang merupakan salah satu penulis di NTT dan telah menghasilkan beberapa buku.

“Saya terinspirasi dan termotivasi dengan pak Verry Guru untuk menulis dan beliau menjadi editor buku ini,” katanya kepada wartawan usai acara Bedah dan Peluncuran Buku Mutiara dari Flobamorratass
(Aneka Legenda Dogeng Masyarakat NTT) di aula Paroki Gereja Katolik Santu Familia Sikumana Kota Kupang pada Kamis, 13 Januari 2022.

Hendro mengatakan, ada 10 cerita dogeng yang ditulis dalam buku itu. Ke-10 cerita antara lain; Teme Neno (Elang Sakti), Gagak Sakti, Putra Keladi, Sobe Sakti, Anjing Penyelamat, Ayam Cari Cincin Elang, Putri Emas, Belut Ajaib dan Kera Penipu. Dimana masing-masing cerita itu ada pesannya tersendiri.

Dikatakan, sebenarnya ada 15 cerita dogeng yang diangkat dalam buku itu namun karena pertimbangan satu dan dua hal makanya hanya 10 cerita yang dimasukan. Ke-10 cerita itu diambil dari 10 daerah atau pulau yang ada di NTT yakni Pulau Flores, Sumba, Timor, Alor-Pantar, Rote Ndao, Sabu Raijua, Lembata, Adonara, Solor dan Semau yang disingkat Flobamorratass.

“10 cerita itu saya ambil dari 10 daerah di NTT yang mengandung pesan untuk 10 pulau. Dan kalau ada kelanjutan saya akan masukan 5 dogeng yang masih tersisa,” ucapnya.

Dirinya mengucapkan terima kasih atas kehadiran teman-teman wartawan yang telah meluangkan waktu untuk meliput acara Bedah dan Peluncuran Buku Mutiara dari Flobamorratass.

“Terima kasih untuk dukungan teman-teman media dan saya kira orang akan besar karena ada media dan akan menjadi kecil juga karena media,”ungkapnya.

Dia bertekad akan berupaya untuk mencerdaskan masyarakat NTT melalui karya-karyanya. “Mari kita menulis dengan damai agar masyarakat bisa berubah, maju dan sejahtera,”pinta mantan wartawan Radio Trilolok Suara Verbum ini.

Dalam kesempatan itu dia mengajak seluruh elemen yang ada untuk mewujudkan filosofi dari peletak dasar Provinsi NTT ini mulai dari program tanam, gerakan Nusa Hijau, gerakan pembangunan desa, tujuh program strategis di NTT, program tiga batu tungku, program desa mandiri anggur merah dan program NTT bangkit, NTT sejahtera.

“Kita wartawan adalah pelestari segala sesuatu yang terjadi dan kita adalah pencerita mari menjadi pencerita yang baik dan benar,”pungkasnya.

Lebih lanjut kata dia, khusus untuk budaya literasi teruslah membaca karena membaca adalah nutrisi bagi otak. “Kalau kita tidak membaca maka tidak tahu apa-apa. Karena buku itu adalah jendela ilmu pengetahuan. Dengan membaca kita akan mengetahui berbagai hal. Banyak orang tidak bisa menulis dan berbicara karena kurang membaca,”bebernya.

“Saya berharap dengan peluncuran buku ini dapat menambah khazanah pengembangan seni budaya NTT ke kancah nasional maupun internasional,”tambahnya.

Sementara itu Anggota Komisi V DPRD Provinsi NTT, Ana Waha Kolin mengatakan, budaya yang ada di NTT selama ini masih terselam dan belum terangkat ke permukaan.

“Dan ketika Bung Hendro Teme menulis ini kita memberikan apresiasi setinggi-tingginya dan memberikan support yang luar biasa kepada penulis karena selama ini jarang orang menulis soal ini,” kata politisi PKB Provinsi NTT ini.

Dikatakan, ketika dunia diperhadapkan dengan dunia gadget dan seorang penulis mengangkat soal dogeng atau cerita mutiara ini dapat memberikan hal posetif bagi pembelajaran anak-anak. Sekalipun disarankan untuk membentuk animasi-animasi tetapi hal ini perlu digalakkan dan diupayakan untuk membuming lagi di NTT bahkan di seluruh Indonesia supaya orang tahu secara utuh tentang NTT.

Dan sebagai bahan masukan untuk penulis tidak saja berhenti pada episode ini.

“Harapan kita agar digarap lebih dalam dan lebih detail lagi. Ini baru beberapa daerah saja yang diangkat sedangkan kita memiliki banyak hal yang perlu diangkat ke permukaan supaya orang luar tahu seperti apa NTT,”ucapnya.

Kemudian Kepala BP PAUD dan DIKMAS Provinsi NTT, Maria Bertha Adventia Salem menambahkan, dengan adanya acara Bedah dan Peluncuran Buku Mutiara dari Flobamorratass ini dapat bermanfaat dan berguna bagi anak-anak di jaman sekarang.

“Kami menilai dalam buku ini sangat bermanfaat bagi anak-anak jaman sekarang ini. Dimana dalam buku ini banyak sekali cerita rakyat yang belum tentu kaum milenial mengetahui isi cerita dari masing-masing daerah,”kata dia.

Dengan adanya peluncuran buku tersebut memberikan edukasi atau membuka kembali sejarah daerah masing-masing yang perlu diketahui oleh anak-anak jaman sekarang.

“Dan satu hal yang mendasar adalah bagaimana kita memberikan sesuatu dalam hal ini budaya literasi kepada anak-anak kita supaya mereka mencintai buku. Tidak saja HP yang mereka pegang tetapi buku. Karena lewat buku dari hal yang mereka tidak tahu menjadi tahu,”pungkasnya.

Untuk diketahui bahwa penulis Buku Mutiara dari Flobamorratass ini adalah Yohanes A. R. Teme/Bung Hendro Teme, Editornya Valerius P. Guru, Desain Sampul dan Tata Letaknya Yarid J. Saudila serta Penerbitnya CV. Yarsa dan didukung penuh oleh KSP Kopdit Santu Familia Kupang. (Hiro Tuames)