Site icon Suara NTT

Tiga Hari Mahasiswa Pascasarjana IAKN Kupang Belajar dan Berbagi Ilmu di Semau Selatan

Peserta PKM IAKN Kupang bersama Kelompok Tani Somba di Desa Uitiu Ana sedang mempraktekkan pembuatan pupuk bokashi yang ramah lingkungan. (Foto Verry Guru)

Suara-ntt.com, Oelamasi-Sebanyak 21 Mahasiswa Program Studi Magister Pendidikan Agama Kristen – Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Kupang bersama tiga dosen dan seorang pendamping Bidang LP2M IAKN Kupang selama tiga hari sejak 9 Juli hingga 12 Juli 2022 menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Desa Uitiu Ana, Kecamatan Semau Selatan, Kabupaten Kupang Provinsi NTT.

“Kegiatan PKM ini diharapkan mampu berinteraksi dan dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Karena pengetahuan yang ada selama ini bukan murni berasal dari lingkup akademik saja namun justru dari masyarakat yang memiliki pengetahuan nyata yang benar-benar dilakukan serta memberikan dampak bagi kesejahteraan masyarakat,” kata Ketua Panitia PKM, Arnoldus Jansen Meko di Kupang, Selasa (12/07/2022).

Dia menjelaskan, kegiatan PKM ini juga bertujuan untuk mensosialisasikan, membina dan memberikan keilmuan, pengatahuan, nilai-nilai agama, sosial, budaya dan lain sebagainya; baik dari pihak IAKN Kupang maupun bersama dengan masyarakat yang ada di Kecamatan Semau Selatan.

Tema kegiatan PKM sebut Jansen Meko ialah : Kolaborasi Dunia Pendidikan dan Gereja dalam Mewujudkan Masyarakat Desa Oetefu Kecil yang Berkarakter Berbasis Sumberdaya dan Budaya Lokal.
Di tempat terpisah, Kepala Desa Uitiu Ana, Jhon Thobias Batukh menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran tim IAKN Kupang yang menggelar PKM di desanya.

“Saya pikir kehadiran tim IAKN Kupang senantiasa memperkaya sekaligus menjadi moment untuk berbagi dengan masyarakat tentang pengatahuan dan ilmu yang dimiliki,” tandasnya.

Dia mengaku, bahagia dan bangga dengan kegiatan PKM.

“Saya sangat bangga dengan pengatahuan yang telah dibagikan; tidak hanya berupa teori tapi prektek yang telah dilakukan bersama-sama dengan masyarakat baik untuk jemaat, masyarakat petani bawang dan lingkup pendidikan di SMPN 1 Semau Selatan,” ucap Kades Thobias Batukh.

Menurut dia, isu pendidikan dan pertanian sesungguhnya menjadi prioritas dalam membangun Desa Uitiu Ana.

“Memang masih menjadi dilema karena pendidikan sangat penting untuk generasi muda tapi tidak menjadi perhatian serius karena usaha tani dengan budi daya bawang masih lebih menjadi favorit, karena menghasilkan uang dengan cepat,” kata Kades, beralasan.

Sebagaimana diketahui kegiatan PKM digelar di dua gereja yakni Gereja Ebenhaezer Ingutomo dengan Pendeta Leonado Duil, S.Th dan Gereja Eden Amanamang dengan Pendeta Marselina Bua, S.Th.

Sementara itu, PKM di sekolah dilaksanakan di SMP Negeri 1 Semau Selatan.

“Kurikulum merdeka belajar yang disosilisasikan di SMP Negeri 1 Semau Selatan merupakan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan di sekolah masing-masing khususnya yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik. Kurikulum merdeka belajar perlu kolaborasi yang efektif antara guru dan peserta didik, orang tua dan lingkungan,” tandas Staf Pengajar Pascasarjana IAKN Kupang, Dr. Hendrik Lao, M.Pd.

Selain di gereja dan sekolah, kegiatan PKM juga dilaksanakan di tengah masyarakat.

“Kami berbagi pengatahuan dan pengalaman serta praktek pertanian ramah lingkungan dengan pembuatan pupuk Bokashi yang diterapkan di lahan bawang Kelompok Tani Somba di Desa Uitiu Ana,” ucap Jansen Meko, sambil tersenyum. (Verry Guru)

Exit mobile version