Suara-ntt.com, Waibakul-Tim Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia melalui Bagian Perencanaan Air Tanah dan Air Baku pada Dirjen Sumber Daya Air melakukan survey awal di lokasi-lokasi yang mempunyai potensi sumber air bawah tanah guna menunjang kelancaran pelaksanaan Food Estate (Lumbung Pangan) tahun 2021 di Kabupaten Sumba Tengah.
Untuk diketahui bahwa Foot Estate semula luasnya hanya 5.000 hektare pada tahun 2020 namun pada kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu di Kabupaten Sumba Tengah diperluas menjadi 10.000 hektare.
Survei yang dilakukan merupakan usulan sekaligus akan menjadi rekomendasi untuk dibangun embung dan sumur bor dilokasi Food Estate yang baru sehingga memudahkan para petani untuk mengerjakan lahan pertaniannya dalam setahun menjadi 2 kali bahkan 3 kali dari yang semula adalah 1 kali dalam setahun.
Program Food Estate (Lumbung Pangan) sebagai upaya menjaga ketahanan pangan ditengah pandemi COVOD-19 di Kabupaten Sumba Tengah pada tahun 2020 sudah dikerjakan seluas 5.000 hektare. Memasuki tahun 2021 Kementerian Pertanian RI memperluas program Food Estate menjadi 10.000 hektare.
Lokasi yang disurvey oleh tim Kementerian PUPR adalah di Kecamatan Umbu Ratu Nggay yang tersebar pada 5 (lima) Desa yaitu Desa Praikaroku Jangga, Desa Ngadu Olu, Desa Padira Tana dan Desa Mbilur Pangadu pada Senin, 15 Maret 2021.
Kunjungan tim tersebut didampingi oleh Bupati Sumba Tengah, Paulus S. K. Limu, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Sumba Tengah, para Kepala Bidang dari Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Sumba Tengah. (HT/Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sumba Tengah)