Site icon Suara NTT

Tingkatkan Percepatan SDM Unggul di NTT, LLDIKTI Gandeng Kampus Merdeka Mandiri Gelar MSD

Suara-ntt com, Kupang-Untuk meningkatkan percepatan sumber daya manusia (SDM) unggul di Nusa Tenggara Timur (NTT) Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XV menggelar kegiatan Multi Stakeholder Dialogue (MSD) di aula Kampus Universitas Widya Mandira Kupang pada Rabu, 6 September 2023.

Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XV NTT, Prof. Dr. Adrianus Amheka mengatakan, sesuai dengan tugas dan fungsi LLDIKTI untuk memastikan bahwa berbagai pihak harus membangun satu komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia diberbagai daerah khususnya di layanan wilayah XV.

“Melalui wadah Multi Stakeholder Dialogue (MSD) kita bisa memperoleh manfaatnya melalui komitmen bersama baik itu jangka pendek, menengah maupun jangka panjang untuk melihat strategi apa bagi percepatan manusia unggul ditahun-tahun berikutnya,”kata Adrianus.

Untuk NTT sendiri kata dia, kegiatan-kegiatan serupa terus dilakukan untuk take of memastikan bahwa akselerasi dunia industri pasar lebih dipercepat sesuai dengan tuntutan zaman. Dan jauh lebih penting dipastikan bahwa ada relevansi dari segi kurikulumny sesuai dengan kebutuhan atau pangsa pasar dari perguruan tinggi.

Dikatakan, dengan adanya kebijakan mas Menteri melalui kampus merdeka ini memberikan ruang secara terbuka dalam rangka penyesuaian kurikulum-kurikulum yang berorientasi pada kebutuhan dunia pasar dan mahasiswa menjadi pilar utama dalam pengentasan kemiskinan.

“Jadi yang kita butuh itu adalah mahasiswa yang berpikir global atau wawasan luas,”ungkapnya.

Dijelaskan, ada relavansi kurikulum-kurikulum yang ada saat ini dan yang akan dibutuhkan di dunia industri melalui masukan-masukan dari berbagai stakeholder yang ada.

Sementara itu Analis Senior Kampus Merdeka Mandiri, Donni Hadi Waluyo mengatakan, persoalan yang dihadapi saat ini begitu sulit dan kompleks sehingga tak ada satu pihakpun yang bisa menyelesaikannya sendiri.

“Dengan demikian perlu kita membangun sebuah kolaborasi dengan berbagai pertemuan dan melibatkan banyak pihak untuk membicarakan suatu persoalan secara bersama-sama dari sudut pandang yang berbeda serta memecahkan secara bersama,”ungkapnya.

“Untuk itu maka dilakukan kegiatan Multi Stakeholder Dialogue (MSD) dengan melibatkan empat pihak antara lain akademisi, pebisnis, pemerintah dan LSM.  Mereka dilibatkan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama baik itu soal pariwisata, kemiskinan, stunting dan lain sebagainya,”tambahnya.

Dijelaskan, MSD mandiri ini akan menjadi satu pintu untuk membuat suatu program atau project secara bersama dengan melibatkan pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan pendidikan dan lain sebagainya sehingga semua kegiatan bisa berjalan secara serentak.

Analis Senior Kampus Merdeka Mandiri, Her Suharyanto menambahkan, kampus merdeka adalah program mas Kementerian pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mengakselerasi sistem pendidikan di Indonesia.

Dikatakan, kampus merdeka ada dua kegiatan utama yakni program fleksib yang dibiayai dan diselenggarakan oleh Kementerian. Kemudian program mandiri tersebut dijalankan secara mandiri oleh perguruan tinggi. Dimana kurikulum kegiatannya dirancang dan dibiayai oleh perguruan tinggi.

“Dan kami Tim PPKM membantu perguruan tinggi melalui LLDIKTI untuk mengakselerasi dan mampu menyelenggarakan kampus merdeka secara mandiri. Dan acara ini sebagai salah satu bentuk untuk mempertemukan pihak-pihak demi kepentingan kampus dan lainnya,”ucapnya. (Hiro Tuames )

Exit mobile version