Suara-ntt, Mbay-Pengacara asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NT) Tobbyas Ndiwa, SH dalam postingan di media sosial (Facebook) meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim untuk mengkaji ulang atau kembali pungutan uang komite di sekolah negeri dari murid/siswa.
“Mendikbud, Nadiem Makarim mohon dikaji lagi pungutan uang komite di sekolah-sekolah negeri dari murid/siswa,” tulisnya.
Tobbyas mengatakan, dengan adanya kejadian penusukan yang menewaskan Kepala Sekolah SDI Ndora, Delvina AziĀ di Desa Ulupulu 1, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT, bukan hanya dilihat adanya perbuatan pidana yang dilakukan pelaku. Namun menjadi ‘isu nasional’ untuk dikaji secara kompeherensif bagaimana adanya solusi terbaik.
“Apakah sekolah negeri yang dibiayai negara masih membebankan murid. Saya menganalisa ada rasa frustrasi dari pelaku, karena anaknya dilarang mengikuti ujian akhir akibat belum melunasi uang komite . Disisi lain si korban kepala sekolah menjalankan aturan kewajiban membayar uang komite,”sindirnya.
Dirinya menyayangkan dijaman sekarang ini masih ada sekolah negeri masih ada pungutan uang komite.
“Ah hari gini sekolah negeri masih ada pungutan. Apalagi di masa sulit akibat dampak covid 19 dengan lesunya perputaran ekonomi,” bebernya.
Untuk diketahui bahwa gegara uang Komite belum dibayar Kepala Sekolah SDI Ndora, Delvina Azi
‘ditusuk’ alias ditikam orangtua murid pada Selasa, 8 Juni 2021 pagi.
Aksi kekerasan fisik terhadap kepala Sekolah SDI Ndora, Delvina Azi itu karena diduga terkait biaya uang komite yang belum dibayar oleh salah salah satu orang tua siswa berinisial DD.
Peristiwa tersebut terjadi saat ujian sekolah sedang berlangsung. Siswa yang sedang ujian berhamburan keluar, menangis histeri dan pulang ke rumah masing-masing.
Begitu pula para guru dan pegawai yang saat itu sedang sibuk melaksanakan ujian, menghindar dan menangis.
Atas kejadian ini, Kepsek SDI Ndora mengalami luka tikam di perut bagian kanan dan sedang ditangani secara medis di Puskesmas Nangaroro.
Wakil Kepala SDI Ndora, Antonius Geo menceritakan, bahwa kejadian itu saat beberapa guru sedang sibuk persiapan ujian di ruang guru.
Orang tua siswa berinisial DD kemudian datang dan berdiri di pintu masuk lalu bertanya alasan memulangkan anaknya dan tidak ikut ujian.
Pelaku yang saat itu sedang memegang sebilah pisau lalu menunjuk-nunjuk para guru. Beberapa guru mencoba menenangkan pelaku dan mengarahkan untuk duduk di samping kanan Kepsek Delvina.
Saat itulah, lanjut Antonius, pelaku langsung menusuk Delvina di bagian perut sebelah kanan. Pelaku pun berupaya menyerang beberapa guru, namun berhasil diamankan.
Dia mengatakan pihaknya kemudian menginformasikan kejadian itu kepada pihak polisi Polsek Nangaroro.
Sementara Kapolsek Nangaroro, Iptu Sudarmin Syafrudin mengatakan, terkait kornologis kejadian itu, pihaknya belum bisa menjelaskan karena masih mengambil data di tempat kejadian.
“Terkait kornologis saya belum bisa jelaskan. Karena anggota masih di TKP. Apa lagi kita juga belum periksa korban dan terduga pelaku,” ujarnya.
Dijelaskan bahwa korban saat ini sudah ditangani oleh tim medis di Puskesmas Nangaroro. Sedangkan pelaku saat ini sudah diamankan di Polsek Nangaroro. (HT)