Suara-ntt.com, Kupang-Dalam High Level Meeting (HLM) IV Tahun 2024 di Kota Kupang, berbagai instansi pemerintah dan perwakilan lembaga terkait berkumpul untuk membahas langkah pengendalian inflasi yang konsisten di kota ini.
Penjabat Wali Kota Kupang, Linus Lusi, membuka acara ini dengan menekankan pentingnya pengawasan harga pangan serta upaya menjaga keseimbangan pasar.
Linus menjelaskan pemerintah berencana mengembangkan lahan pertanian di Naimata guna memperkuat ketahanan pangan lokal. “Ini adalah langkah nyata untuk mengurangi ketergantungan pasokan dari luar dan menjaga stabilitas harga,” ucapnya.
Agus Sistyo Widjajati, Kepala KPw BI Provinsi NTT, mengungkapkan bahwa inflasi bulanan di Kota Kupang pada Oktober tercatat 0,25 persen. Menyikapi kebutuhan pangan yang terus meningkat, BI meluncurkan Program PUSPA yang bertujuan menghubungkan petani lokal dengan pasar, serta Program PANGLING yang menggunakan armada truk untuk mendistribusikan pangan murah.
Selain itu, BI bersama Pemerintah Kota Kupang telah menggelar operasi pasar murah secara rutin. Program ini dinilai efektif dalam menstabilkan harga pangan pokok dan mengurangi tekanan inflasi. Kepala BPS Kota Kupang, Patrisius Tupen, turut menyampaikan bahwa kelompok makanan, minuman, dan tembakau memberikan kontribusi besar terhadap laju inflasi di Kupang, terutama untuk komoditas seperti beras dan sayuran.
Melalui HLM ini, Linus Lusi menegaskan komitmen Pemerintah Kota Kupang untuk terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi di tengah tantangan ketahanan pangan. ***