Site icon Suara NTT

Viktor Laiskodat jadi Gubernur Pertama Kunjungi Desa Nekbaun

Suara-ntt.com, Oelamasi-Masyarakat Amarasi Barat patut berbangga dan bergembira karena Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) menjadi Gubernur NTT pertama yang berkunjung dan menginap di Puru Desa Nekbaun Kecamatan Amarasi Barat Kabupaten Kupang pada Selasa, 20 Juni 2022.

“Lewat sapaan adat Natoni saat penjemputan masyarakat menyampaikan belum pernah ada gubernur yang datang ke tempat ini sejak Indonesia merdeka. Dan ini pertama kali, ada Gubernur NTT tiba di sini dan menginap di sini. Ini suatu sukacita besar bagi masyarakat di sini,” kata Bupati Kupang, Korinus Masneno saat memandu Kegiatan Dialog Gubernur NTT dengan masyarakat setempat.

Dalam kesempatan itu Kepala Desa Nekbaun, Isak Naimifu menyampaikan kondisi jalan menuju ke wilayah itu sangat buruk sehingga masyarakat menanti hal itu.

“Kami minta hanya jalan sa (saja, red). Untuk cari makan kami bisa karena kita di Amarasi Barat tidak mati dengan makan, hanya jalan sa. Kasihan ibu dan bapak guru dari Kupang datang mengajar dan anak-anak sekolah yang datang  dari jauh, hanya jalan sa yang kami butuh. Ketong (kami, red) mau gotong royong ini Nekbaun dan Amarasi seluruhnya untuk kerja jalan ini ulang kali juga kami su bosan. Ketong dekat dengan ibu kota provinsi, tapi cuma jalan sa yang belum baik,” kata Isak.

Dia juga siap memberikan dukungan dan lahan untuk program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).

Sementara itu, seorang Guru SMKN 1 Amarasi Barat, Dethan mengungkapkan, setiap hari datang dari Kota Kupang untuk mengajar di SMKN 1 Amarasi Barat. Selain mengusulkan perbaikan jalan, ibu Dethan juga meminta akses internet untuk sekolah dan bangunan asrama untuk para siswa.

“Setiap hari kami PP (pergi pulang, red), dari Kota Kupang. Kami sangat membutuhkan jalan. Dan disini juga kekurangan air bersih. Selain itu kami membutuhkan network atau jaringan internet untuk mendukung jurusan perjalanan wisata  dengan program keahlian ticketing di sekolah ini. Siswa kami juga berasal dari daerah-daerah sekitar dan daerah yang sangat jauh. Kami membutuhkan asrama sehingga memudahkan siswa-siswi untuk akses pendididikan di sini,”jelas Ibu Dethan.

Dalam kesempatan tersebut, warga juga mengungkapkan kebutuhan akan mesin pengolah pakan ternak untuk pengembangan ternak sapi. Juga air untuk mengoptimalkan lahan yang masih kosong.

“Untuk mendukung pariwisata, memang kami butuh jalan. Terima kasih kepada bapak Gubernur yang telah datang melihat kami dan telah mengeksplor serta membangun jalan dari Amarasi ke Amarasi Barat, tinggal ditingkatkan. Kami sangat berterima kasih  untuk ini. Tinggal ditingkatkan, kalau bisa dihotmix mulai dari Amarasi menuju ke Amarasi Barat dan tembus ke Kota Kupang sehingga usaha-usaha masyarakat seperti sayur, sirih, pinang, tomat dan hasil-hasil pertanian lainnya tidak hancur di jalan,” ungkap Kepala Desa Tunbaun, Yerobeam Nitti.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengungkapkan, dirinya beberapa kali memilih melewati jalur jalan tersebut untuk bertemu masyarakat mulai dari Sumlili, Bone, Sakala, dan terus ke Amarasi Barat ini.

“Jalan ini telah direncanakan untuk jadi jalan transnasional. Pulang dari sini akan direncanakan lalu saya akan ke Jakarta untuk bertemu Menteri PUPR untuk meminta agar segera dibangun sehingga jalan ini jadi jalan yang baik. Tidak ada masalah untuk ini, mungkin masalah waktu saja. Sebenarnya sudah dilakukan tapi karena COVID-19, seluruh uang direfocusing. Anggaran yang sudah masuk dalam pos-pos yang  telah disepakati  tidak bisa berjalan dengan baik. Begitu pun tentang jaringan telekomunikasi, kita akan bicarakan dengan menteri. Kalau sudah ada wifi gratis di sekolah ini, kalian harus memanfaatkannya secara luar luar biasa untuk cari informasi pengetahuan,”kata Gubernur VBL.

Gubernur berharap dengan adanya jalan itu nanti bisa merubah cara berpikir masyarakat Amarasi Barat, terutama dalam mengoptimalkan lahan.

“Kita tidak mau dengar lagi hanya 20 hektar lahan.  Tapi 1.000 hektar. Minimal ke depannya harus ada 1.000 hektar di Amarasi Barat untuk program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS). Saat ada Air di musim hujan, 1.000 hektar harus jadi di Amarasi Barat,” ungkapnya.

Dikatakan, kemiskinan yang dialami disebabkan karena tidak mau kerja besar, hanya mau kerja yang kecil.

“Saya yakin bahwa hari ini perspektif orang Amarasi semakin pintar dan maju apalagi kalau jalannya sudah bagus,” pungkas Gubernur.

Dalam kesempatan tersebut, Bank NTT juga menyerahkan Simpanan Pelajar kepada siswa-siswi SMKN 1 Amarasi Barat dan Kredit Merdeka kepada masyarakat.

Setelah bermalam di SMKN 1 Amarasi Barat, Gubernur pada Rabu (22/6) melanjutkan kunjungan kerja dengan melakukan Peninjauan kebun pisang Chavendish milik Kelompok Tani Amarasi Bangkit Oerantium, Desa Niukbaun Kecamatan Amarasi Barat dan mengunjungi Istana Raja Amarasi di Baun. (HT)

 

 

Exit mobile version