Wagub NTT ingin Terapkan Sistem Satu Komando dalam Penanganan Korban Bencana Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok

oleh -172 Dilihat

Suara-ntt.com, Lewoleba-Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi menginginkan agar diterapkan sistem satu komando dalam penanganan korban bencana erupsi Gunung Api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata

“Dimasa tanggap darurat hingga rehabilitasi nanti, kami harapkan adanya satu komando dalam penangananya. Hal ini dilakukan agar segala bantuan dari berbagai pihak dan pelaksanaan setiap kebijakan yang diambil dapat terarah dan tepat sasaran,” katanya ketika bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI. Doni Monardo melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kabupaten Lembata, Rabu (2/12/2020).

Wagub Nae Soi mengatakan, pemimpin mesti merasa sedih manakala rakyatnya sedih serta bergembira manakala rakyatnya bergembira. Terimakasih kepada Bapak Presiden dan Kepala BNPB atas dukungannya terhadap masyarakat Korban bencana alam di Kabupaten Lembata.

“Terimakasih kepada Bapak Presiden atas dukungannya melalui BNPB yang bersama kita hari ini. Kami datang untuk merasakan apa yang dirasakan masyarakat di sini. Pemerintah bersama stackholder terkait ingin berbagi rasa terhadap musibah yang menimpa saudaraku semua”.

“Setiap musibah mesti direfleksikan agar ke depannya kita mesti lebih baik lagi. Langkah-langkah yang harus kita lakukan yaitu masa tanggap darurat, tahap rekonstruksi dan rehabilitasi,”ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Pemerintah Provinsi NTT melalui Wagub memberikan bantuan terhadap bencana Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata berupa bantuan logistik yaitu beras, peralatan medis, obat-obatan, Biskuit PMT ibu hamil dan balita, makanan anak, makanan siap saji, paket sandang, matras, masker, handsanitiser, cairan disinfektan dan alat semprot, perlengkapan dan kebersihan pribadi kelompok rentan khusus anak, ibu dan lansia.

Sementara itu Kepala BNPB dan Wagub NTT bersama rombongan melihat langsung korban bencana Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok di Halaman Kantor Bupati Lama.

Doni Munardo menyampaikan, pemerintah hadir bukan sekedar memberikan dukungan bantuan bagi para korban melainkan juga melakukan langkah preventif terhadap adanya korban jiwa sebagai dampak erupsi dimaksud dan bencana non alam yakni Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19.

“Kehadiran Pemerintah saat ini yakni bukan sekedar mengantisipasi ancaman erupsi Gunung Api. Tetapi juga dukungan berupa bantuan kebutuhan serta yang lebih penting adalah dilakukanya pemilahan terhadap kelompok rentan yang sangat beresiko lebih berat apabila terpapar Coronavirus Disease 2019 atau Covid-19,” ujar Doni.(HT/Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT)