Suara-ntt.com, Kupang-Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Josef A. Nae Soi meminta penyusunan rencana pembangunan disesuaikan dengan permasalahan dan situasi di lapangan.
“Kita rencanakan pembangunan melalui kebijakan menyesuaikan kondisi daerah dan kondisi masyarakat di lapangan. Jangan terlaku monoton dan kaku. Tentunya dalam perencanaan juga ada dinamika namun yang harus diperhatikan dan difokuskan adalah semua yang dikerjakan harus bermuara pada kesejahteraan masyarakat yang menjadi tujuan paling utama,”kata Wakil Gubernur ketika memberi sambutan dalam acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi NTT Tahun 2024 di Hotel Aston Kupang pada Jumat, 5 Mei 2023.
“Kita lakukan perencanaan yang benar-benar berkualitas melalui analisis yang tajam terkait situasi yang dihadapi dan target yang ingin dicapai dengan memperhatikan kriteria-kriteria tertentu misalnya untuk mengatasi kemiskinan maka perlu adanya pemberdayaan masyarakat, juga untuk pembangunan infrastruktur maka yang diperhatikan adalah kebutuhan masyarakat dan akses infrastruktur dan juga bidang lainnya,”ungkapnya.
Wagub mengungkapkan, perencanaan yang baik, harus disinkronisasikan dengan pelaksanaan yang maksimal sehingga menciptakan output yang baik pula.
“Kita ini melayani banyak orang maka harus kerjakan dengan hati yang tulus dan juga dengan tekad yang besar,”tambah Wakil Gubernur.
“Kita juga sangat gembira karena melalui kinerja tim penangannan stunting serta kolanorasi bersama pihak-pihak yang lain maka hingga hari ini angka stunting NTT mengalami penurunan dengan kini berada pada angka 15,7 persen,” katanya
Sementara itu dalam sambutan Menteri Dalan Negeri yang dibacakan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan antar Lembaga Kementerian Dalam Negeri Togap Simangunsong menjelaskan dalam menyusun RKPD Tahun 2024 patut memperhatikan beberapa hal diantaranya: 1) Musrenbang perlu didorong sebagai forum menampung aspirasi dan masukan dari berbagai stakeholders guna memperdalam berbagai perumusan kebijakan perencanaan daerah yang solutif atas permasalahan dan isu pembangunan Tahun 2024;
2) mengoptimalkan pengelolaan potensi daerah sebagai bagian pertimbangan strategis dalam penentuan solusi permasalahan pembangunan daerah.
Selanjutnya, 3) kolaborasi berbagai pihak termasuk non pemerintahan (Pentahelix) dengan komitmen yang tinggi dalam pembangunan dapat diwujudkan dengan kerjasama dengan pembagian peran yang jelas menjadi kunci penyelesaian permasalahan dan isu pembangunan yang kompleks;
4) Memperhatikan dengan aktif berbagai dinamika kebijakan dan arahan pembangunan nasional dan provinsi Tahun 2024 sebagai bagian dari menjamin sinkronsasi, keselerasan, dan kesinambungan pembangunan Pusat dan Daerah; dan
5) Optimalisasi penggunaan SIPD dalam manajemen perencanaan pembangunan daerah.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pertahanan dan Keamanan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Rezafaraby menjelaskan, untuk peningkatkan pertumbuhan ekonomi NTT diharapkan akan terus bertumbuh pada tahun 2024 dengan ditopang oleh sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, serta industri pengolahan, dengan juga pengembangan strategis destinasi wisata seperti Labuan Bajo, pengembangan tanaman pangan dan hortikultura. Sehingga diharapkan berdampak positif dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan. Juga laju pertumhuhan ekonomi NTT pada tahun 2024 diharapkan dapat mencapai 5,4 persen.
Tema dalam Musrenbang tersebut yakni Penguatan Ekonomi dan Pemantapan Kualitas Pelayanan Dasar. Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Dalam Negeri, Togap Simangunsong, Plt. Direktur Pertahanan dan Keamanan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Rezafaraby, Wakil Ketua DPRD Provinsi NTT Chris Mboeik, Plt. Sekretaris Daerah Provinsi NTT Johanna Lisapaly, Pimpinan Forkopimda, Pimpinan Perangkat Daerah, serta para Bupati dan Wali Kota se-Nusa Tenggara Timur. (HT)