Suara-ntt.com, Jakarta-Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Rachmat Gobelmemberikan tantangan apakah NTT bisa mensupport kebutuhan garam nasional? Kalau NTT bisa mensupport, bisa dibicarakan karena presiden lagi menggenjot TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri).
“Kalau bisa produksi sendiri mengapa harus impor apalagi cuaca dan lahan di NTT sangat mendukung untuk produksi garam,”katanya kepada 12 Pimpinan Daerah dari NTT yang bertemunya di Gedung Senayan Jakarta pada Rabu, 2 Pebuari 2022.
Rachmat mengatakan, pada tahun 2021 lalu, pemerintah memutuskan untuk membuka keran sebesar 3,07 juta ton garam. Impor terpaksa dilakukan pemerintah karena kebutuhan garam nasional mencapai 4,6 juta ton pada 2021. Sementara stok dari petani garam lokal jauh dari mencukupi.
“Kalau NTT bisa penuhi kebutuhan garam nasional artinya kenapa harus didatangkan dari luar,”tantang Rachmat Gobel.
Dia menjelaskan, pentingnya pembangunan ekonomi yang berbasis pada potensi yang dimiliki daerah yang bersangkutan. Sebagai contoh dirinya menyebutkan garam dari NTT memiliki kualitas yang premium, dan mendekati kualitas garam industri. Namun dalam kenyataan harganya sering tak sebanding dengan kualitasnya.
“Jadi perlu strategi marketing. Perlu narasi tentang garam NTT. Selain itu, harus bersatu agar tidak ada banting-bantingan harga. Indonesia sangat membutuhkan garam dan ke depan kebutuhannya akan terus meningkat. Saat ini Indonesia masih mengimpor garam industri,”ungkapnya.
Hal ini kata dia merupakan potensi ekonomi itu sendiri bagi NTT.
“Butuh sentuhan lebih lanjut agar ekonomi garam di NTT menjadi kuat,”ucapnya.
Menurutnya, masih banyak potensi yang dimiliki NTT, seperti kain tenun, beras Sumba, pariwisata, dan lain-lain. Mereka membutuhkan alat-alat berat untuk membuat jalan perintis, memperluas lahan pertanian, membangun embung, dan lain-lain. Mereka juga menghadapi keterbatasan jumlah tenaga kesehatan seperti dokter, apalagi dokter spesialis.
Terkait semua aspirasi yang disampaikan oleh 12 pimpinan daerah dari NTT, Gobel berjanji akan meneruskan ke kementerian terkait. Sebagai wakil rakyat dari Indonesia Timur, Gobel mengaku memiliki perasaan yang sama dengan masyarakat NTT.
“Saya akan teruskan ke kementerian terkait, karena ini sangat penting bukan hanya bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat NTT, tapi juga bagi Indonesia,” ujarnya.
Baginya Indonesia Timur harus mendapat perhatian yang lebih baik dibandingkan wilayah lain di Indonesia.
“Karena lima daerah termiskin kita semuanya berasal dari Indonesia Timur,”paparnya. (Hiro Tuames)