Wamen Alue Dohong Tinjau Persemaian Permanen Fatukoa Kota Kupang

oleh -283 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Dr. Alue Dohong bersama rombongan meninjau lokasi Persemaian Permanen Fatukoa milik
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Hutan Lindung Benain Noelmina di Kelurahan Fatukoa Kecamatan Maulafa Kota Kupang Provinsi NTT pada Rabu, 24 November 2021.

Wamen Alue Dohong mengatakan, Persemaian Permanen Fatukoa mampu memproduksi hampir 900 ribu bibitĀ  dalam setahun.

Dikatakan, penyediaan bibit yang ada dalam persemaian itu berupa komoditas hutan dan multy purpose tree species (MPTS) atau tanaman produksi seperti buah-buahan termasuk mente dan lain sebagainya.

“Dan ini kita distribusi secara gratis. Dan yang mempunyai KTP bisa mengambil 25 anakan per orang,” kata Dohong didampingi Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Hutan Lindung Benain Noelmina, Bambang Hendro Joewono.

Dijelaskan, setiap tahun pihaknya mensupplay 900 ribu anakan kepada masyarakat dan diambil secara gratis dengan foto copy KTP.

“Setiap tahun kita supplay 900 ribu anakan ke masyarakat dan bisa diambil secara gratis hanya foto copy KTP saja. Tadi saya lihat di lokasi ini ada bibit mente, salam, kelor dan lain sebagainya. Dan harapan kita harus ditanam betul supaya menumbuhkan hutan di NTT,”ungkapnya.

Lebih lanjut kata dia, beringin sangat cocok untuk menahan tanah yang longsor karena perakarannya sangat kuat.

“Untuk daerah pinggir aliran sungai dan daerah tebing yang rawan longsor sangat cocok untuk kita tanam beringin supaya bisa menahan tanah,”ucapnya.

Sementara itu Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Hutan Lindung Benain Noelmina, Bambang Hendro Joewono mengatakan, ada 19 jenis bibit yang dikembangkan di lokasi Persemaian Permanen Fatukoa.

“Disini kita lagi kembangkan 19 jenis bibit baik tanaman produksi maupun komoditas hutan dilahan seluas satu hektare,”ungkapnya.

Dikatakan, BPDAS Benain Noelmina menyediakan tanaman kayu-kayuan maupun tanaman yang berproduktif. Dan ada dua pola yang diterapkan yakni agroforestri adalah penggabungan antara tanaman kayu-kayuan dengan tanaman buah.

Diharapkan dengan adanya tanaman kayu-kayuan dapat menampung air dan mencegah terjadi longsor.

Untuk diketahui bahwa akibat badai Seroja yang menerjang NTT bulan April 2021 lalu banyak infrastruktur yang rusak di lokasi persemaian namun semua fasilitas itu sudah diperbaiki. (Hiro Tuames)