Wamen LHK Minta Perbanyak Anakan Beringin untuk Atasi Kekeringan dan Longsor di NTT

oleh -164 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Wakil Menteri (Wamen) Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Alue Dohong meminta Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Hutan Lindung Benain Noelmina memperbanyak anakan pohon beringin yang mampu menahan air untuk mengatasi kekeringan dan daerah yang rawan longsor.

Alue Dohong mengatakan, salah satu jenis pohon yang sangat cocok dan dibutuhkan di NTT adalah beringin yang memiliki akar yang banyak dan mampu menampung air serta menjadi penahan di daerah rawan longsor.

“Untuk daerah pinggir aliran sungai dan daerah tebing yang rawan longsor sangat cocok untuk kita tanam beringin supaya bisa menahan tanah,”katanya kepada wartawan ketika meninjau lokasi Persemaian Permanen Fatukoa milik Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Hutan Lindung Benain Noelmina di Kelurahan Fatukoa, Kecamatan Maulafa Kota Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Rabu, 24 November 2021.

Dalam kesempatan itu dirinya bersama rombongan menyempatkan diri untuk melihat lokasi pembibitan anakan yang berada di Fatukoa dengan mengelilingi semua bedeng baik jenis tanaman berproduktif maupun tanaman kayu-kayuan atau komoditas hutan untuk penghijauan hutan dan daerah tandus.

Dikatakan, dirinya hari ini melihat secara langsung tempat pembibitan anakan, dan setiap tahunnya menghasilkan paling sedikit 900 ribu anakan yang dibagikan kepada masyarakat secara gratis untuk ditanam. Dan diharapkan anakan yang telah ditanam bisa dirawat dengan baik sehingga bisa menampung air dan mencegah kekeringan.

Sementara itu Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) dan Hutan Lindung Benain Noelmina, Bambang Hendro Joewono mengatakan, ada 19 jenis bibit yang dikembangkan di lokasi Persemaian Permanen Fatukoa seluas satu hektare. Dan khusus untuk beringin akan diperbanyak demi mengatasi kekeringan dan antisipasi longsor yang sering terjadi di wilayah NTT.

“Disini kita lagi kembangkan 19 jenis bibit baik tanaman produksi maupun komoditas hutan dilahan seluas satu hektare,”ungkapnya.

Dikatakan, semua anakan yang ada akan dibagikan secara gratis kepada semua warga dengan persyaratan membawa foto copy KTP dan setiap orang berhak mendapatkan 25 anakan.
Dan pihaknya akan melakukan pengawasan secara berkala untuk memastikan anakan yang ditanam dapat tumbuh dengan baik. (Hiro Tuames)