Suara-ntt.com, Kupang-Warga Kelurahan Bello meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang untuk menyiapkan bak sampah.
Permintaan itu disampaikan oleh warga Rukun Tetangga (RT) 20/RW 01 Kelurahan Bello Kota Kupang. Puluhan warga setempat keluhkan soal sampah yang dibuang sembarangan dan dibiarkan serta menebar aroma tak sedap.
Untuk mengatasi hal itu, Ketua RT 20 Kelurahan Bello, Daud Danggadewa bersama warga mengisi akhir pekan dengan bergotong-royong membersihkan tumpukan sampah yang sudah menahun dan dibiarkan berserakan lantaran tidak tersedianya bak sampah di wilayah itu.
Aksi tersebut berhasil mengumpulkan kurang lebih 93 kantong sampah organik dan non organik.
Warga begitu antusias membersihkan tumpukan sampah yang selama ini sangat menggangu eksotika dan kebersihan lingkungan setempat.
Kegiatan tersebut dimulai pada pukul 06:00 WITA dengan melibatkan bapak/ibu dan kaum muda lingkungan serta anak-anak usia sekolah.
Aneka sampah plastik seperti pampers bayi, kantong plastik, botol minuman dan juga sebagian sampah medis bercampur baur dengan volume cukup banyak ditikungan jalan dekat rumah warga di kompleks kantor BKMG Bello. Selain itu, warga juga membuang sampah organik dikawasan itu karena berada di tikungan pojok yang agak tersembunyi.
Kuat dugaan, onggokan sampah itu dibuang oleh warga setempat dan juga warga pelintas yang memanfaatkan lokasi itu untuk menitipkan sampah rumah tangga mereka.
Setelah semua sampah terkumpul langsung dimuat di mobil pick up milik Ketua RT setempat untuk dibuang ke kotak sampah di sekitar Terminal Bello dan satu tong sampah mobile yang ditempatkan Pemkot di lahan milik Susteran Carolus Borromeus, RT 21/RW 01, Kelurahan Bello.
Menariknya, atas inisiatif pengurus RT, warga langsung bergegas memagari kawasan itu dengan dinding seng bekas dan kayu dengan harapan agar lokasi itu segera disterilkan dari sampah.
Ketua RT Daud berharap agar warga tertib mengelola sampah rumah tangga dan tidak lagi membuang disembarang tempat yang bisa berdampak pada kesehatan warga dan juga berdampak pada kurangnya estetika lingkungan.
“Onggokan sampah ini sangat membahayakan kesehatan warga terutama terdampak DBD yang bisa saja menyasar warga setempat selain menebar aroma tak sedap dan merusak pemandangan lingkungan setempat. Saya minta warga untuk mari tertib mengelola sampah rumah tangga,” ajaknya
Daud berjanji untuk segera berkoordinasi dengan pihak Kelurahan Bello untuk menghadirkan satu unit Bak Sampah Mobile untuk ditempatkan di wilayah RT 20 karena pasokan sampah rumah tangga diwilayah itu terpantau sangat banyak karena padatnya jumlah penduduk.
Sementara Sekretaris RT 20, Marsel Tika mengatakan, kegiatan itu selain untuk membersihkan lingkungan dari serangan nyamuk DBD yang menghantui warga dimusim hujan tetapi juga adalah bagian dari aksi nyata warga setempat dalam menyongsong Bulan Puasa yang saat ini tengah dijalankan oleh umat Kristiani.
“Ini aksi nyata kita umat Kristiani baik Umat Katolik maupun Jemaat Kristen yang saat ini lagi menjalankan masa puasa”.
“Mencintai kebersihan lingkungan tentu juga adalah bagian dari pesan Injil yang harus ditaati semua umat. Kita harap panggilan iman pagi ini menyadarkan kita untuk tidak lagi melakukan aksi merusak lingkungan seperti ini lagi,” ujar Marsel yang adalah Ketua KUB St.Maria Protagente Stasi St.Agustinus Bello itu.
Terpisah Sekretaris Lurah Bello, Daniel Patti yang dikonfimasi memberikan apresiasi kepada warga RT 20/ RW 01 yang telah dengan sukarela, sadar dan bergotong royong membersihkan lingkungan.
“Kita sangat mengapresiasi kegiatan-keigatan sosial begini kakak. Hal-hal begini bisa menimbulkan kesadaran warga akan kebersihan dan mencintai lingkungan disekitarnya. Kita harapkan aksi positif ini dilakukan secara berkala papa,” ujar Daniel pada Sabtu, 12 Maret 2022.
Terkait, permintaan warga agar pemerintah Kelurahan Bello memfasilitasi satu unit bak sampah mobile, Daniel mengatakan akan berkoordinasi dengan Lurah Bello Robinson Lona dan Dinas Kebersihan Kota Kupang untuk kepentingan dimaksud.
Daniel berharap setiap RT dan RW dikeruhan Bello dapat mengikuti tradisi baik yang dilakukan warga RT 20 untuk menciptakan kebersihan lingkungannya. (Tim/HT)