Warga Penkase Oeleta Berharap Pitoby Bisa Buka Akses Jalan bagi Kendaraan Roda Empat

oleh -127 Dilihat

Suara-ntt.com, Kupang-Warga Kelurahan Penkase Oeleta Kecamatan Alak, Kota Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) mengharapkan agar akses jalan melewati tanah milik salah satu pengusaha atas nama Pitoby dibuka lagi.

Pasalnya jalan tersebut ditutup dengan pagar tembok sehingga kendaraan roda empat tidak bisa melawatinya.

Pantauan media ini di lokasi dimana warga yang berdomisili di sekitar wilayah itu harus memutar jauh dan hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki. Bahkan warga membobol pagar diujung jalan yang telah dipagari agar bisa dilewati motor.

Salah satu warga yang melintas di lokasi itu, Devretus Taklal mengaku bahwa sebenarnya ini jalan umum, namun kini tidak bisa melewati lagi karena sudah terhalang tembok pagar milik PT Pitoby, sementara sisi lain milik PT Caicong.

“Ini dulunya jalan umum, dan buktinya ada jembatan di jalan ini, tapi ketika pemilik lahan menjual tahan ini ke PT Pitoby tidak lama kemudian langsung dipagar, sehingga kami sudah tidak bisa lewat sini lagi,”sebut Devretus Taklal kepada wartawan pada Jumat, 10 Mei 2024 sore.

Terkait penutupan jalan ini warga pernah protes dan sudah sempat di lakukan mediasi antara warga dan PT Pitoby, baik di tingkat Kelurahan, Kecamatan, Pemerintah Kota Kupang dan DPRD, tetapi pihak pengusaha tetap berkeras dengan menunjukkan bukti kepemilikan lahan dan tidak mau membuka jalan. Padahal jalan ini merupakan salah satu akses menuju sekolah, sehingga para siswa sering memanjat tembok untuk menuju ke sekolah.

“Karena kita takut akan resiko terhadap anak-anak yang nekat panjat tembok, warga sekitar terpaksa membobol salah satu bagian dinding pagar, meski hanya untuk pejalan kaki,”ungkapnya.

Dijelaskan masalah awal itu soal batas tanah antara Pitoby dan Caicong dimana ada jalan yang sudah disediakan oleh pemilik tanah sebelum dijual ke pengusaha. Namun setelah dijual pihak Pitoby membangun pagar tembok yang masuk ke sebagian jalan. Dengan melihat kondisi ini, pihak Caicong juga membangun tembok sehingga jalan ini akhirnya tertutup total.

Dari upaya mediasi pihak Caicong telah menyanggupi untuk membuka kembali jalan, dengan catatan pihak Pitoby juga memberikan akses jalan, namun hingga saat ini pihak Pitoby tetap menolak untuk membongkar kembali pagar tembok miliknya.

Kini warga sekitar hanya pasrah sambil berharap PT Pitoby bisa membuka akses jalan itu agar kembali digunakan bukan hanya untuk pejalan kaki dan sepeda motor, tetapi untuk kendaraan roda empat. ***