Site icon Suara NTT

Yusak Benu Tegaskan Kapal Dharma Kartika dan Dharma Rucitra VIII Tingkatkan PAD Kota Kupang

Suara-ntt.com, Kupang-Ketua Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) atau Organisasi Pengusaha Perusahaan Pelayaran Angkutan Niaga NTT, Yusak V. Benu, menegaskan bahwa kehadiran Kapal Motor (KM) Dharma Kartika dan KM Dharma Rucitra VIII telah memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Kupang.

Dalam kapasitasnya sebagai Ketua INSA dan Ketua HIPMI Kota Kupang, Yusak menekankan bahwa pandangannya murni objektif dan tidak memiliki tendensi politik.

“Kehadiran kapal ini telah memberikan kontribusi nyata pada PAD Kota Kupang, terutama karena adanya peningkatan kualitas pelayanan dan ketepatan waktu keberangkatan. Sebelumnya hanya ada satu kapal menuju Rote Ndao, tapi sekarang dengan dua kapal, ada peningkatan dalam perdagangan yang berdampak pada peningkatan PAD,” ujar Yusak.

Program tol laut yang dicanangkan oleh mantan Presiden Jokowi, menurutnya, memiliki misi besar untuk memperbaiki transportasi di Indonesia Timur. “Transportasi yang lancar akan meningkatkan perdagangan, membuka peluang usaha baru, dan menghasilkan UMKM baru, yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan PAD,” jelasnya.

Yusak juga menekankan bahwa hadirnya kapal-kapal seperti KM Dharma Kartika yang menggunakan solar bersubsidi, telah membantu menurunkan biaya pengiriman kontainer hingga 50 persen. Jadi harga satu kontainer pake kapal cargo itu berkisar Rp 12-13 juta tetapi jika memakai DLU hanya Rp 5,8 juta.

“Dengan biaya pengiriman yang lebih murah, barang-barang bisa masuk dengan harga yang lebih kompetitif. Ini mendorong pertumbuhan UMKM dan usaha baru di NTT,” lanjutnya.

Selain itu, Wakil Ketua Umum Koordinator Investasi dan Maritim Kadin NTT ini menyoroti bahwa tidak hanya kehadiran kapal baru yang berdampak positif, tetapi juga perbaikan layanan kapal yang sudah ada. Perbaikan ini meningkatkan perdagangan dan pada akhirnya berkontribusi pada PAD. “Kita harus berpikir besar, bahwa program ini adalah salah satu misi penting dari mantan Presiden Jokowi untuk meningkatkan infrastruktur dan perekonomian di wilayah Timur,” tegasnya.

Yusak juga menyinggung tentang peran kapal KM Dharma Kartika dalam mengurangi biaya perjalanan dan pengiriman barang. Ia mencontohkan, perjalanan ke Labuan Bajo dengan kapal ini kini hanya memerlukan biaya sekitar Rp 200 ribu, jauh lebih murah dari sebelumnya. Hal ini, menurutnya, membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal.

Yusak menambahkan bahwa industri di NTT yang sebelumnya tidak diminati karena tingginya biaya pengiriman, kini mendapatkan angin segar. “Dengan biaya kirim yang murah melalui KM Dharma Kartika, industri akan tumbuh, penyerapan tenaga kerja meningkat, dan PAD juga ikut terangkat,” jelasnya.

Ia optimis bahwa dampak multiplier dari keberadaan kapal ini akan dirasakan oleh masyarakat dan pemerintah daerah secara signifikan. “Perbaikan layanan saja sudah berdampak positif, apalagi dengan adanya kapal-kapal baru,” tutup Yusak. ***

Exit mobile version